Hj Kurnia Agustina - Usman Sayogi Calon Bupati dan Wakil Bupati Bandung 2020 - 2025

Siapakah Sosok Usman Sayogi yang Dampingi Hj. Kurnia Agustina Maju Pilkada Kab. Bandung 2020...?

foto

Saufat Endrawan

Usman Sayogi Balon Wakil Bupati Bandung Periode 2020-2025 betoasangan dengan Balon Bupati Hj. Kurnia Agustina. (www.opininews.com/saufat endrawan)

 Opinininews.com, Bandung -- Siapakah Sosok Usman Sayogi.....?. Inilah pertanyaa yang banyak dilontarkan warga Kabupaten Bandung jelang dilaksanakannya Pilkada Kabupaten Bandung.

Karena nama Usman Sayogi tiba-tiba mencul mendampingi Hj. Kurnia Agustina untuk maju pada perhelatan Pilkada Kabupaten Bandung, 9 Desember mendatang.

Masyarakat Kabupaten Bandung hanya mengenal Usman Sayogi sebagai birokrat atau Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemda Kabupaten Bandung, dengan jabatan terakhir Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda).

Keberhasilannya menahkodai Bapenda Kabupaten Bandung, berhasil membuka beberapa potensi dan peluang pendapatan daerah di tengah kondisi pandemi Covid-19.

Usman, asli warga Soreang. Diusung menjadi Balon Wakil Bupati Bandung, mendampingi Hj. Kurnia Agustina Naser telah menjadi pilihan dalam kariernya.

Usman Sayogi kepada www.opininews.com, di Bandung, Rabu (23/9) menuturkan, awalnya tidak ada rencana mencalonkan diri menjadi Balon Wakil Bupati.

"Namun tiba-tiba, merasa titisan alur geneologi meniscayakannya. Saya terlahir dari keluarga aktivis dan birokrat sekaligus politikus, akhirnya mengikuti tradisi kultural-sosiologis dari sang ayah, (Almarhum.) H. Tjahyo Karyadara. Inilah yang menyemangati untuk mendampingi Hj. Kurnia Agustina,' ungkap Yogi nama panggilan akrabnya.

Saat Bupati Bandung, Sani Lupias Abdurachman dan Bupati Cherman Effendi, Ayahanda Yogi, Almarhum, H. Tjahyo Karyadara dikenal sebagai anggota DPRD dua periode (1977-1982 / 1982-1987) utusan Partai Golkar.

Sebagaimana dikisahkan Hj. Ani Komisah, istri Alamarhum, Tjahyo muda telah aktif di berbagai organisasi, diantaranya organisasi Pramuka sejak menempuh pendidikan Sekolah Pertanian Menengah Atas (SPMA) di Tanjungsari Sumedang. Melirik aktivitasnya ini mendorong Bupati H. Lili Soemantri (1969-1975) menarik dan mengajaknya untuk berbakti di Dinas Pertanian Kabupaten Bandung. Maka, Tjahyo pun bergabung dalam jajaran PNS Pemda Bandung.

Di tahun 1977, Tjahyo memutuskan melepaskan PNS memasuki gelanggang politik, dengan menjadi anggota parlemen daerah Bandung dari Golkar.

Selain menjadi anggota Partai Golkar, Tjahyo juga aktif di beberapa organisasi sayap Golkar seperti KNPI, AMPI, AMS dan HKTI.

Sementara Istri, Ani Komisah pun ikut aktif dalam organisasi kewanitaan Golkar, seperti Himpunan Wanita Karya (HWK) dan pernah menjabat sebagai ketua HWK.

Jika melihat kultural politis di keluarga H. Tjahyo, aura ini pula yang mengalir dalam karakter dan tipikal putra sulung dari enam bersaudara ini.

Tak heran, bila Yogi menjadikan sosok ayah sebagai inspirasi dan panutan dalam kiprahnya terjun ke arena politik.

“Saya tetap merasa lega menghadapi pencalonan ini. Bahkan, sebelumnya saya sempat mempersilahkan pilihan calon lain yang mungkin dianggap lebih mampu. Saya sudah bulat tidak ada keraguan, baik dari Partai Golkar maupun Partai Gerindra yang menjadi lokomotif pengusung.” kata Yogi.

“Saya berserah sepenuhnya kepada petunjuk dan kuasa Illahi Rabbi,” kata alumnus APDN tahun 1991 ini.

Yogi nampaknya nothing to lose. Semuanya mengalir ibarat air. Baginya, satu kata kunci untuk setiap aktivitasnya, "pengabdian'.

Satu kata ini pula yang mendasari niat kuatnya untuk ikut maju di Pilkada Kabupaten Bandung 2020.

Jabatan yang pernah diamanahkan Bupati Bandung kepadanya. Sekretaris Desa Cikadut, Kemantren Parompong, Mantri Polisi Kecamatan Margaasih, Sekretaris Kecamatan Pangalengan, Sindangkerta dan Pasir Jambu. Tahun 2006-2010 Yogi menjabat Camat Ibun, Bojong Soang dan Camat Bale Endah. Periode 2010-2012, dipercayakan menjabat Kabag Ekonomi, dan di periode 2012-2018 bertugas sebagai Kepala Dinas Satpol PP; hingga di 2019 sampai saat ini beliau didapuk menggawangi Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) tahun 2020.

Tawaran mendampingi Nia Naser, bagi Yogi bukan hal yang mudah. Semua telah dipertimbangkan dengan matang. Awalnya dukungan dan dorongan keluarga besarnya berat untuk menyetujui Yogi melepas jabatan ASN, mengingat karir birokrasinya tengah menanjak.

Tawaran serius muncul dari bupati sekaligus Ketua partai Golkar Kabupaten Bandung, M. Dadang Naser, yang memintanya untuk mendampingi Nia Naser sebagai calon wakil bupati dalam Pilkada Kabupaten Bandung 2020.

Tawaran ini dinilainya sebagai peluang yang jarang didapatkan dalam hidupnya dan harus ditangkap sebagai upaya mengembangkan diri.

“Tawaran dari Ketua Golkar ini adalah kepercayaan dan amanah yang harus dijaga.” kata Yogi.

Setelah berunding kembali dan meminta dukungan keluarga besarnya, akhirnya dalam isak tangis dan doa, sosok Ibu tercintanya, merestui dan mewanti-wanti untuk berbuat yang terbaik bagi kemaslahatan masyarakat Kabupaten Bandung.

Restu keluarga inilah yang menguatkan dan menegapkan langkah-langkah Yogi. Berbagai isu miring yang melatar belakangi keberadaan pasangan calon Nia-Yogi, diantaranya isu politik dinasti, menerjang begitu deras.

Namun, Yogi melihatnya ini sebagai tantangan baginya unjuk berkarya, bukan soal siapa orangnya. Publik lebih banyak melihat dinasti sebagai jualan politik ketimbang fakta politik.

"Berbuatlah yang terbaik bagi kemajuan daerah apabila berhasil orang akan melihat hasilnya, bukan semata-mata siapa orang dibelakangnya," tegas dia.

Memasuki rimba politik, bagi Yogi sebenarnya bukan hal baru.

Sejumlah bupati dan senior yang pernah diikutinya di birokrasi selama ini, telah memberinya bimbingan dan pelajaran berharga tentang berpikir, bersikap dan bertindak strategis dan taktis. Para senior birokrat ini ikut mendukungnya tampil sebagai calon wakil bupati, termasuk juga dari sejumlah birokrat di Pemda Bandung.

Ini juga yang menjadi modal kuat memasuki arena politik.

Yogi memandang, pengalamannya di birokrasi mengajarkan hal besar tentang perlunya peningkatan “inovasi dan produktivitas”.

Lewat dua kata ini pula Yogi merancang langkah-langkah dan program kerjanya. Saat ini dukungan resmi dari Partai Golkar dan Partai Gerindra telah dikatonginnya.

“Dengan ketulusan dan dukungan masyarakat Kabupaten Bandung, saya akan berusaha menjaga dan menjalankan amanah serta kepercayaan yang diamanatkan kepada saya”. Demikian kata Yogi. ( Saufat Endrawan )

Editor: Administrator

Bagikan melalui
Berita Lainnya
Mantan Ketua DPRD Tolak Pembangunan Jembatan oleh PT. Mentari Agung Mandiri