Haul KH. Ali Imron di Pesantren Al - Istiqomah

Ace Hasan: Santri Harus Siap Jadi Anggota Dewan, Menteri dan Presiden

foto

Saufat Endrawan

Dr. H. Ace Hasan Syadzily, M.Si - Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI

Opininews.com, Pacet  -- Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Ace Hasan Syadzily berharap agar suatu saat nanti ada santri yang menjadi Anggota DPR, Menteri dan Presiden.

Hal itu Ia sampaikan saat memberi Tausiyah pada Haul ke-18 KH. Ali Imron bin Mama KH. Muhammad Faqih di Pesantren Al-Istiqomah, Pacet, Kabupaten Bandung, Senin (21/11).

"Saya berharap kepada para santri, mudah-mudahan ada yang jadi Anggota DPR, ada yang jadi menteri. Siapa mau mau jadi menteri? Siapa yang mau jadi presiden," kata Ace.

Ace juga berpesan kepada para santri agar senantiasa meneladani Almarhum KH. Ali Imron.

Meski telah tiada, tetapi para santri tetap bisa mengambil pelajaran dari sosok sang kyai.

"Semoga apa yang telah diwariskan, dapat kita teruskan. Orang yang berilmu itu tidak mati. Kenapa? Ilmu dan ajarannya tetap dikenang," sambung Ace.

Selanjutnya, Ace sangat optimis bahwa apa yang dipelajari para santri-santriwati di pesantren akan memberi manfaat bagi masyarakat dan bangsa. Ia juga menegaskan bahwa pesantren turut berkontribusi menjaga persatuan bangsa Indonesia.

"Dengan belajar di ponpes, Insya Allah akan membawa keberkahan dan kemaslahatan untuk diri kita, untuk bangsa kita.

"Tanpa ditopang nilai-nilai agama, bangsa ini bisa ambruk. Karena nilai-nilai agama meneguhkan, memperkuat dan merekatkan bangsa kita. Teruslah giat mengikuti jejak para ulama," demikian pungkas Ace.

( Saufat Endrawan )

Editor: Saufat Endrawan

Bagikan melalui
Berita Lainnya
Inspektorat Kab. Bandung Launching Program Cinta Desa, WBS dan Simprodas
Warga Desa Ciluncat, Cangkuang Terlantar di Sumatra Diselamatkan Kombes Pol Aldi Subartono
Dadang Supriatna Ciptakan Anak Kandungnya Jadi Dokter Untuk Berbakti Kepada Masyarakat Kab. Bandung
Dadang Supriatna Blusukan Sejauh 3 KM Pantau Normalisasi Sungai Cidawolong
Inilah Makna Upacara Hari Buruh Internasional, Pendidikan dan Hari Otonomi Daerah Bagi Renie Rahayu Fauzi