Kampung Batu Malakasari Pimpinan Ir. H. Waryo Sahrul
Tentang Wisata Edukasi Gempa dan Kebencanaan Kampung Batu Malakasari Baleendah
Opininews.com -- Mengacu pada sejarah dan kajian ilmiah, lebih dari 2/3 wilayah Indonesia terancam gempa bumi. Bahkan, untuk wilayah Jawa Barat, semua wilayahnya rawan terhadap ancaman bencana gempa bumi dan jenis bencana alam lainnya.
Dengan demikian, upaya sosialisasi tentang penanggulangan bencana meliputi target jutaan warga masyarakat adalah menjadi penting dan sekaligus menjadi tantangan berat bersama, mengingat gempa bumi dapat datang sewaktu-waktu.
UUD Negara Republik Indonesia secara implisit mengungkapkan bahwa negara berkewajiban untuk memberikan rasa aman bagi semua warganya, tentu saja termasuk dalam hal keamanan terhadap ancaman bencana.
Dalam pendekatan terkini, antisipasi bencana menggunakan cara penanggulangan bencana yang terukur, yaitu menggunakan pendekatan pengurangan risiko bencana (PRB).
Dalam upaya PRB, antar unsur penta-helix (lima unsur: pemerintah, masyarakat, dunia/pelaku usaha, media massa, dan akademisi) harus bersinergi untuk mempercepat mendapatkan hasil yang maksimum. Pemerintah menjadi penanggung jawab utama penanggulangan bencana disertai dengan dukungan penuh dari unsur-unsur penta-helix lainnya, karena dampak bencana akan dirasakah oleh semua unsur.
Dengan demikian, upaya penanggulangan bencana menjadi kewajiban bersama pula.
Dengan pertimbangan tersebut, kami dari unsur masyarakat dan dunia usaha merasa terpanggil untuk bekerjasama sebagai bentuk berpartisipasi kami dalam proses penanggulangan bencana yang mudah dijangkau oleh masyarakat secara massal, yaitu melalui kegiatan “WISATA EDUKASI KEGEMPAAN & KEBENCANAAN”.
Semoga sumbangsih dari kami [dari Komunitas Museum Gempa Prof. Dr. Sarwidi (MuGeSa) Indonesia, selaku unsur masyarakat dan akademisi, dan Kampung Batu Malakasari (KBM) Bandung, selaku pelaku usaha], Pimpinan Ir.H.Waryo Sahru, dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi negara yang menerus dan berkembang atas dukungan dari pemerintah dan unsur-unsur penta-helix lainnya, khususnya dalam hal mengantisipasi gempa megathrust di lepas pantai dan gempa-gempa sesar dangkal di daratan yang dapat menyebabkan bencana gempa besar di wilayah-wilayah pada penduduk.
( Prof. Ir. H. Sarwidi, MSCE.,Ph.D.,IP-U.,S-Utama S - Pembina Museum Gempa Prof Sarwidi (Mugesa) Indonesia, Akademisi, Riset dan Guru BesarTeknik Sipil UII Yogjakarta )
Editor: Saufat Endrawan