Yoga Santosa Membagi Lima Jenis Konstituen Tergalang

Ingin Menang Pilkada Kuasai Konstituen Tergalang

foto

Saufat Endrawan

Ketua Bidang Organisasi DPD Golkar Jabar, H. Yoga Santosa, SE, Menbagi Kiat Untuk Memenangkan Pemilukada (foto/www.opininews.com/saufat endrawan)

Penulis: H. Yoga Santosa, SE

Opininews.com, Bandung -- "Tulisan ini, sebuah pandangan, peran dan sikap Partai Golkar Jawa Barat, sebagai partai politik dalam menyelenggarakan Pemilukada di delapan Kota dan Kabupaten di Jawa Barat yang aspiratif dan demokrasi menjadi sebuh tujuan...''

Di delapan daerah di Jawa Barat yang akan melaksanakan Pilkada harus disikapi secara serius dan cermat karena masing - masing daerah memiliki karakteristik yang berbeda satu dengan yang lainnya.

Golkar sebagai partai berpengalaman, tentu mempunyai kiat untuk menghadapinya secara taktis.

Namun harus diwaspadai, bahwa setiap zaman selalu mengikuti derasnya arus perubahan.

Jika target yang ingin di raih Golkar dalam memenangkan Pilkada di delapan kota/kabupaten di Jawa Barat, dengan semangat reformasi dalam keadaan Pandemik covid-19, maka diperlukan konsolidasi faktual secara terpadu, menyeluruh dan berkesinambungan hingga hari pelaksanaan pencoblosan.

Terlaksananya pemungutan suara, 9 Desember 2020 mendatang, dengan tetap taat dan patuh terhadap ketentuan protokol covid-19, adalah hal yang tidak mudah.

Konsolidasia faktual dimaksud, bukan sekedar cuap-cuap.Yang hanya dikumandangkan melalui orasi - orasi klasik tanpa menghadirkan orang orang yg disebut.

Namun tetap, harus melakukan pertemuan had to had sebagai bentuk pembinaan kepada kader pendukung agar mereka menjadi kader yg ideologis, militan dan siap tempur, untuk melakukan penggalangan, penggiringan konstituen yang diharapkan menghasilkan "Winning Batle" memenangkan pasangan yang di usung,

Perlu dipahami bahwa, Yang menentukan kemenangan kandidat atau pasangan yg di usung oleh parpol sejatinya akan ditentukan oleh barisan konstituen tergalang.

Konstituen tergalang ini, terdiri dari pemilih yg akan menentukan pilihannya di hari pencoblosan yg terdiri dari :

1. Pemilih Tradisional, yg secara ideologis tidak akan merubah pilihannya kepada kandidat yang di usung oleh parpol yg di sukainya

2. Pemilih Pemula, pemilih yang mentah pengalaman, mengenal politik terdiri dari kelompok cukup usia sebagai pemilih, pensiunan ASN, TNI dan POLRI

3. Pemilih Massa Mengambang, yaitu pemilih yang belum menentukan pilihannya.

4. Pemilih Pengikut, yang mengikuti kerabat, saudara, yang berhubungan dengan keluarga.

5. Pemilih Millenial, yang berada di kelompok pemuda, perempuan, pelajar dan mahasiswa yang sudah mempunyai hak pilih.

Tak kalah penting, yang harus menjadi perhatian serius adalah sikap Golkar dalam menghadapi pemilukada 9 desember 2020 mendatang, tak lekang harus memperhatikan beberapa faktor, yg berhubungan dengan partisipasi politik rakyat dalam pemilukada, karena salahsatu wujud partisipasi politik rakyat dalam pelibatan proses demokrasi politik yg akan ikut serta dalam pemilukada Adalah merupakan sarana bagi masyarakat untuk ikut menentukan figur dan arah kepemimpinan kepala daerah dalam periode tertentu.

Ketika demokrasi mendapat perhatian yang luas dari masyarakat, maka penyelenggaraan pemilukada yang demokratis menjadi syarat penting dalam pembentukan kepemimpinan sebuah wilayah di strata kota dan kabupaten.

Oleh karenanya, Pemilu memiliki fungsi utama untuk menghasilkan kepemimpinan yang benar-benar mendekati kehendak rakyat, dan pemilu merupakan salah satu sarana legitimasi kekuasaan. Pemilukada dapat dikatakan aspiratif dan demokratis apabila memenuhi beberapa persyaratan antaranya:

Pemilukada harus kompetitif, dalam arti peserta pemilu harus bebas dan otonom, terselenggaranya pemilu secara demokratis menjadi dambaan setiap mayarakat yg memenuhi syarat sebagai pemilih, mereka tidak ingin sia sia dalam menentukan pilihannya.

Pelaksanaan pemilukada dikatakan berjalan secara demokratis apabila setiap warga yang mempunyai hak pilih dapat menyalurkan pilihannya secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Setiap pemilih hanya menggunakan hak pilihnya satu kali dan mempunyai nilai yang sama, yaitu satu suara.

Hal ini yang sering disebut dengan prinsip" one person, one vote, one value (opovov),". Yang dimaksud dengan pemilu yang bersifat langsung adalah rakyat sebagai pemilih berhak untuk memberikan suaranya secara langsung sesuai dengan kehendak hati nuraninya tanpa perantara. Warga negara yang memenuhi persyaratan sebagai pemilih berhak mengikuti pemilu dan memberikan suaranya secara langsung.

Sedangkan pemilu yang bersifat umum mengandung makna terjaminnya kesempatan yang sama bagi semua warga negara, tanpa diskriminasi.

Pemilukada yang bersifat bebas berarti bahwa setiap warga negara yang berhak memilih bebas untuk menentukan pilihannya tanpa tekanan dan paksaan dari siapa pun. Dalam melaksanakan haknya, setiap warga negara dijamin keamanannya sehingga dapat memilih sesuai dengan kehendak hati nurani dan kepentingannya.

Pemilu yang bersifat rahasia berarti bahwa dalam memberikan suaranya, pemilih dijamin pilihannya tidak akan diketahui oleh pihak mana pun dan dengan jalan apa pun.

Kemudian, pemilu diselenggarakan oleh penyelenggara pemilu yang mempunyai integritas, profesionalitas, dan akuntabilitas yang dilaksanakan secara lebih berkualitas, sistematis, legitimate, dan akuntabel dengan partisipasi masyarakat seluas-luasnya.

Penyelengaraan pemilu, aparat pemerintah, peserta pemilu, pengawas pemilu, pemantau pemilu, pemilih, dan semua pihak yang terkait harus bersikap dan bertindak jujur sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pemilih dan peserta pemilu mendapat perlakuan yang sama dan bebas dari kecurangan atau perlakuan yang tidak adil dari pihak mana pun.

Pemilu harus dilaksanakan secara lebih berkualitas agar lebih menjamin kompetisi yang sehat, partisipatif, mempunyai derajat keterwakilan yang lebih tinggi, dan memiliki mekanisme pertanggungjawaban yang jelas.

( H. Yoga Santosa SE, adalah Kader Golkar sejak th 1977, Ketua Dewan Pembina Pusat Komunikasi Nasional Bela Negara, pendiri FKPPI, Pendiri Dewan Paripurna Nasional Pemuda Panca Marga, Sekretaris Wanhat SOKSI Jawa Barat, Ketua Bidang Organisasi DPD Golkar Jawa Barat )

Editor: Administrator

Bagikan melalui
Berita Lainnya
Agus Yasmin-Usman Sayogi Maju di Pilkada 2024
Nasdem Usung Agus Yasmin Dampingi Dadang Supriatna di Pilkada 2024
Aktivis GNPK Nilai Asep Ikhsan Layak Maju pada Pilkada 2024
Saeful Bachri: Partai Demokrat Siap Menjadi Mitra Terdepan Pembangunan di Kabupaten Bandung
Irfan Hakim dan Ian Kasela Muncul di Bursa Wakil Bupati Bandung Dampingi Dadang Supriatna