Saat Pandemi Covid - 19 dan Musim Bencana 26 Kades Malah Terbang ke Pulau Bali

Tata Irawan Akui Studi Banding 26 Kades ke Bali Gunakan Dana APBD 2020

foto

Saufat Endrawan

Inilah 26 Kades asal Kabupaten Bandung yang Ikut Studi Bandung ke Pulau Bali. (saufat endrawan/www.opininews.com)

Opininews.com, Bandung -- Disaat Ancaman Virus Corona masih mebgancam madyarakat (Pandemi Covid - 19), Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Bandung menberangkatkan sebanyak 26 kepala desa ke Denpasar, Bali.

Pemberangkatan puluhan kades asal Kabupaten Bandung sempat menjadi viral di medos dan sempat menjadi pembicaraan ratusan kades lainya.

Akhirnya ada karifikasi, keberangkatan tersebut untuk mendorong optimalnya kinerja Pemerintahan Desa (Pemdes), 26 Kepala Desa (Kades) yang dinyatakan desa mandiri.

Akhirnya mereka diajak studi banding ke Kabupaten Badung, Bali.

Pernyataan ini diungkapkan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Bandun, Tata Irawan.

"Kabupaten Bandung sudah dua tahun berturut-turut menempati rangking pertama peraih desa mandiri terbanyak se Jawa Barat. Dengan melakukan studi banding ke Kabupaten Badung, diharapkan bisa segera meningkatkan desa maju menjadi desa mandiri." kata Tata.

"Dari 270 desa se Kabupaten Bandung, pada tahun 2019 lalu ada 26 desa mandiri dan tahun 2020 56 desa. Selain desa mandiri, 129 desa dinyatakan desa maju dan 85 desa berkembang. agar bisa menjadi Desa mandiri semua, sebagai apresiasi dan reward ke 26 kades mengikuti studi banding ke Bali. Sebab, disana semua Desanya sudah berstatus mandiri," kata Tata saat di hubungi lewat telpon selulernya, Minggu (25/10).

Tata menjelaskan, yang mengikuti studi banding ke Bali adalah 26 Desa yang berhasil meraih status mandiri pada tahun 2019. Adapun untuk desa peraih desa mandiri 2020, akan menjadi program kerja DPMD pada tahun berikutnya.

"Intinya Kepala Desa yang berangkat ke Bali, adalah yang Desanya dinyatakan mandiri pada tahun 2019. Agenda ini harusnya dilaksanakan pada Bulan Pebruaru- Maret lalu. Cuman terkendala adanya bencana non alam, jadi program kerja tertunda. Baru bisa dilaksanakan sekarang," jelasnya.

Tata mengatakan, pelaksanaan studi banding para Kades ke Kabupaten Badung tersebut, merupakan program kerja DPMD dan anggarannya dari anggaran murni tahun 2020.

"Program kerja kita sudah melampaui target RPJMD 2016-2021. Target desa mandiri kan 43 desa. Sekarang sudah 82 desa, beberapa desa sudah mensapat apresiasi dari pemerintah pusat dan pemprov jabar. Salahsatu apresiasi, desa mandiri mendapat mobil Maskara," akunya.

Tata menegaskan, kunjungan tersebut bertujuan untuk lebih mendorong desa di Kabupaten Bandung bisa berstatus mandiri. Meski sampai saat ini, Kabupaten Bandung sudah dinyatakan Desa mandiri terbanyak di Jawa Barat dan sudah melebihi target dalam RPJMD.

"Kabupaten Bandung jumlah Desa nya kan ada 270, yang berstatus mendiri baru 82 desa. Jadi, tujuan kita melakukan studi banding itu untuk mendorong semua Desa di Kabupaten Bandung bisa berstatus mandiri seperti di Kabupaten Badung," pungkasnya.

Editor: Administrator

Bagikan melalui
Berita Lainnya