Kelangkaan Pupuk Subsidi Diduga dijual ke Industri Tekstil....?

Dadang Supriatna; Pemkab dan PT. Pupuk Kujang Menjamin Kelangkaan Pupuk Subsidi Tak Lagi Terjadi

foto

Saufat Endrawan

Bupati Bandung, H.M. Dadang Supriatna, S.Ip, M.Si didamping Kadis Pertanian, Ir.H. Tisna Umaran, M.Si Tandatangani MoU Dengan PT. Pupuk Kujang

Opininews.com, Bandung -- Berpuluh - Puluh tahun Indenesia merdeka, namun nasib petani selalu kurang mendapatkan perhatian baik oleh pemerintah pusat maupun daerah.

Keluhan para petani mulai dari sulitnya mendapatkan modal tani, kebutuhan bibit yang unggul, mendapatkan pupuk bersubsidi serta masalah penjualan hasil tani.

Malahan ada isu di masyarakat petani, bahwa langkanya mendapatkan pupuk subsidi karena diduga pupuk bersubsidi lenyap dipasaran, karena pupuk subsidi dijual ke petani besar dengan harga non subsidi serta masuk ke industri tekstil untuk mengeringkan hasil tekstil juga garmen.

Dan permasalaha ini juga terjadi di wilayah Kabupaten Bandung dan kejadiannya sudah bertahun-tahun namun tanpa solusinya.

Namun di masa pemerintah Kabupaten Bandung dipimpin Bupati Bandung, H.M. Dadang Supriatna, S.Ip, M.Si tidak akan lagi terjadi.

Karena telah memerintahkan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bandung, Ir. H. Tisna Umaran, M.Si untuk mengawasi distribusi pupuk subsidi ke para kelompok tani serta mencarii hambatan petani di lapangan.

Dan salah satu upaya Bupati Bandung yang didukung Dinas Pertanian Kabupaten Bandung dalam melaksanakan visi misi Bedas di 99 hari kerja, dalam penanganan masalah pertani telah melakukan kerjasa sama dengan perusahaan pupuk terbesar di Indonesia dalam mempermudah petani untuk mendapatkan kembali pupuk subsidi dan penjualan hasil tani.

Dan pada Rabu (2/6/2021) malam di Rumah Jabatan Bupati, Bupati Bandung M. Dadang Supriatna didampingi Kadis Pertanian Kabupaten Bandung, H. Tisna Umaran, menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan PT Pupuk Kujang dan PT Pupuk Indonesia Pangan dalam distribusi pupuk di Kabupaten Bandung.

Dalam kerjasama sekaligus launching Program Sistem Bertani Dengan Agro Solution (Sibedas) sekaligus membahas tentang kerjasama dalam pemasaran hasil pertanin.

Program Sibedas ini merupakan terobosan dalam rangka pembangunan sektor pertanian yang masuk dalam Progran 99 Hari Kerja Bedas, Bupati Bandung, M. Dadang Supriatna dan wakilnya.

Bupati Bandung, Dadang Supriatna (DS) kepada www.opininews.com, mengatakan, jeritan petani wajib kita dengar, karena warga Kabupaten Bandung kebanyakan mencari nafkah dari hasil pertanian.

"Upaya ini mudah-mudahan dapat memberikan motivasi agar petani tidak putus asa. Selama ini keluhan petani sulitnya mendapatkan pupuk subsidi. Dan dan sulitnya menjual hasil tani," Ungkap DS.

Bupati berharap setelah kerjasama ini akan memperlancar penyaluran pupuk kepada petani.

"Pemerintah harus hadir disaat panen raya, jangan sampai harga menjadi turun drastis akibat ulah oknum yang tidak bertanggungjawab. Saya berharap saat panen raya, Harga jual harus harga standar yang ditetapkan pemerintah," tegas DS.

Dadang juga mendapatkan penjelasan dari Kadis Pertanian bahwa kendala petani sulit mendapatkan subsidi pupuk akibat banyak petani di Kabupaten Bandung belum memiliki Nomor Induk Petani.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bandung, H. Tisna Umaran, membenarkan bahwa banyak petani belum mendapatkan Nomor Induk Petani.

"Memiliki Nomor Induk Petani menjadi dasar petani mendapatkan bantuan modal, bibit termasuk pupuk bersubsidi," jelas Tisna.

Dalam waktu dekat, jelas Tisna, petugas kami akan terjun ke lapangan dan kelompok tani untuk kembali mendata dan melegister petani.agar pernalahan ini tidak lagi terjadi.

Saat ini, aku Tisna, di Kabupaten Bandung baru ada 40 ribuan petani yang sudah membuat nomor induk. Jika semuanya sudah terdaftar, hambatan tidak ada lagi terjadi.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Pupuk Kujang, Maryadi mengatakan, MoU ini dilakukan dalam upaya meningkatkan kesejahteraan para petani, dengan menngawasi proses distribusi pupuk, sehingga tidak lagi ada kelangkaan pupuk.

“Kerjasama ini, pihaknya menjamin kesejahteraan petani akan lebih meningkat dengan meratanya penyaluran pupuk bersubsidi," harapnya.

"Dengan meratanya  penyaluran pupuk subsisi, petani dapat ebih meningkatkan produksinya,” harap Maryadi.

Maryadi juga akui, meski pupuk industri dapat digunakan untuk mengeringkan hasil industri tekstil dan lainya, bukan berarti pupuk bersubsidi bisa dengan mudah ilang dan dijual ke industri.

"Saya jamin tidak akan terjadi pupuk untuk subsdi dijual ke industri," tegasnya.

( Saufat Endrawan )

Editor: Saufat Endrawan

Bagikan melalui
Berita Lainnya