Kantor Cabang BPR Kerta Raharja Kecamatam Ciparay Diresmikan Target Laba Rp 1,1 Milliar / Tahun

Moch Soleh Pios Akui Telah Merenovasi 15 Kantor Cabang BPR Kerta Raharja

foto

Saufat Endrawan

Bupati Bandung Dadang M Naser Resmikan Kantor Cabang BPR Kerta Raharja Kecamatan Ciparay

Opininews.com, Bandung -- Bupati Bandung H Dadang M Naser, mengatakan Bank Perkeriditan Rakyat (BPR) Kerta Raharja, tidak hanya mampu menggerakan ekonomi juga diharapkan ada gerakan sosial, dimana keberadaan Bank BPR harus mampu melawan rentenir. 

"Saya harapkan para  ulama harus meyakinkan kepada masyarakat kalau bertransaksi atau kita menyimpan uang di bank milik negara bunganya itu halal dan syah sesuai beberapa fatwa yang disampaikan organisasi Islam," kata Dadang Naser, saat peresmian Gedung BPR Kerta Raharja Cabang Ciparay, di Jalan Raya Ciparay, Jongor, Desa Sarimahi, Kecamatan Ciparay, , Selasa (13/10) kemarin.

Dadang Naser juga berharap, kehadiran BPR dalam gerakan sosial yang ditugaskan sesuai Peraturan Daeràh (Perda) terbaru tentang anti rentenir, agar mampu memberantas rentenir yang cukup marak di wilayah Kabupaten Bandung. 

Dengan hadirnya bank resmi semacam BPR, tutur Dadang, diharapkan masyarakat tidak terjerat lagi dengan bunga tinggi yang mencapai 36 persen.

"Jika dengan BPR ada aturannya yang diawasi oleh OJK (Otoritas Jasa Keuangan), sehingga betul-betul kehadiaranya bisa memotivasi masyarakat, terutama bagi UMKM dan UKM agar berdaya saing dalam perekonomiannya, apalagi dikala covid seperti ini," tutur Dadang. 

Dadang juga berharap, kehadiran BPR Kerta Raharja terus berinovasi, mengembangkan core bisnis BPR untuk meng-guide para UMKM dengan tenaga ahli bisnis yang profesioanl dalam pendampingan para UMKM. 

"Jadi hadirnya bank itu bukan hanya sekedar meminjankan, tapi ada guident bisnis sehingga UMKM naik kelas menjadi UKM, yang kemudian menjadi konglomerat. Dibarengi teknolgi sesuai yang disyaratkan OJK, bahwa bank milik pemerintah itu harus dilengkapi teknologoi atau bidang IT," pinta Dadang.

Kedepan, lanjut Dadang,  pimpinan BPR harus segera menggelar RUPS (rapat umum pemegang saham), kaitan rencana membangun BPR Cabang di Sindangkarta dan gedung IT di Soreang. Sehingga BPR bisa naik kelas, tidak lagi konvensional, tapi harus ada modernisasi perbankkan supaya kepercayaan masyarakat lebih kuat lagi terhadap BPR.

Sementara Direktur BPR Kertaraharja, Moch Sholeh Pios, mengatakan, saat ini BPR Kerta Raharja sudah memiliki 15 kantor cabang yang refresentatif dan 12 Kantor Kas.

"Namun untuk kantor kas BPR, sebagian masih sewa dan akan dibangun secara bertahap, karena anggaran terbatas. Yang pertama kita akan membangun untuk Cabang bank BPR Sindangkerta, kemudian pada tahun 2021 akan dibangun gedung teknologi yang representatif sesuai syarat OJK," kata Moch Soleh Pios, kepada wartawan usai peresmian. 

Setelah merenovasi 15  kantor cabang, kata dia, diharapakan dua tahun kedepan secara bertahap akan mengembangkan kantor kantor cabang di sejumlah wilayah serta membangun kantor kas.

Saat ini sudah dibangun kantor cabang di Padalarang dan Cikalong serta akan dibangun kantor cabang di Sindangkertà, Kabupaten Bandung Barat.

Sementara untuk pembangunan Kantor BPR Cabang Ciparay, kata Pios, dibangun tiga lantài dengan anggaran Rp1,6 miliyar.

"Untuk pelayanan di Kantor Cabang ini mulai besok sudah bisa jalan," ucapnya.

Dia berharap, dengan dibangunnya gedung baru BPR Cabank Ciparay ini kedepan pelayanan bisa lebih baik lagi. 

"Laba yang diraih Cabang BPR Ciparay saat ini sudah mencapai Rp 800 juta dan di akhir tahun diharapkan bisa mencapai sebesar Rp 1,1 miliayar, khusus Ciparay dan keberhasilan ini belum dilakukan Cabang BPR lainnya," kata Pios. 

Agar bisa bersaing dengan bank lain, menurut Pios, BPR harus dilengkapi teknologi.

"Diantaranya kita harus dibangun IT di kantor pusat yang representatif untuk menjalankan tenologi, seperti world bank atau bank keliling dan ATM yang selama ini belum dilengkapi di BPR," Katanya.

Ketua DPRD Kabupaten Bandung, H. Sugianto, sangat mendukung harapan Pak Bupati dengan adanya BPR Kerta Raharja, maka keberadaan Bank Emok atau rentenir di Kabupaten Bandung semakin hilang. "

Keberadaan BPR Kerta Raharja, harus jadi mintra bisnis masyarakat termasuk para pelaku UKM dan KUKM," tegas Sugianto. ( Saufat Endrawan )

Editor: Administrator

Bagikan melalui
Berita Lainnya