Qosidah Turut Andil Mengembangkan Islam di Tanah Air

Seni Qosidah Mengikuti Perkembangan Zaman

  • Senin, 1 September 2025 | 13:51 WIB
foto

Hj. Fatimah, SH,.M.Kn - Ketua Lasqi Kabupaten Bandung

Penulis: Hj. Fatimah, SH,.M.Kn

OPININEWS.COM -- LASQI (Lembaga Seni dan Qosidah Indonesia) terbentuk pada tanggal 20 september 1970.

Lembaga ini bergerak dibidang Seni Budaya Islam yang berkembang di Indonesia.

Di bentuknya lembaga ini, bertujuan untuk melestarikan seni budaya Islam yang berkembang di Indonesia sebagai salah satu sarana dakwah yang sangat diminati oleh umat Islam sejak zaman dulu.

Perkembangan dakwah Islam, berkembang di Indonesia diantaranya melalui para pedagang dari Gujarat dengan menggunakan alat musik pukul seperti rebana, terbangan, dan masih banyak lainnya.

Sementara itu, para Wali Songo di Tanah Jawa, berdakwah dengan seni dan budaya  yang merupakan  kearipan lokal  daerah setempat.

Misalnya, Sunan Gunungjati menggunakan wayang kulit dan tembang suluk sebagai qosidahnya.

Sunan Bonang menggunakan gamelan dan karya sastra sebagai qosidahnya dengan menggunakan bahasa daerah setempat.

Yang dimaksud  seni disini adalah lebih ke musiknya ada rebana, hadroh marawis, terbangan  yang mengiringi qosidah yang ditembangkan oleh vokalisnya

Dengan berbagai macam bahasa, ada bahasa daerah, bahasa indonesia, Arab ataupun bahasa Inggris cara vokalisnya melantunkan syair-syair lagunya.

Yang dimaksud dengan Qosidah, merupakan sebuah bentuk seni sastra epik dan musik arab yang berisi lirik, pujian, nasihat, dan dakwah keagamaan yang bernuansa islami.

Qosidah itu sama dengan lirik syair sebuah lagu, seni Islami.  

Pada massa sekarang bukan hanya menggunakan alat pukul saja, namun telah berkembang sesuai zaman, dapat di kolaborasikan dengan menggunakan alat musik moderen seperti gambus yang di dalamnya terdapat orgen atau piano, biola. gitar, suling, serta lainnya.

Keberadaan Lasqi bertujuan untuk menyatukan, menggabungkan antara musik tradisional yang merupakan kearifan lokal seperti seni sunda dengan degungnya, Jawa Tengah, Jawa Timur dengan gamelannya, Sumatera, Sulawesi, Kalimantan, Bali. Bahkan papua tentu punys musik tradisional sendiri-sendiri dan qosidah ataupun lagu sendiri.

Dengan demikian, seni dan qosidah Indonesia tidak terpaku dengan bahasa arab saja.

Tetapi menjangkau ke arah yg lebih luas lagi.

( Hj. Fatimah, SH - Hj. Fatimah, SH,.M.Kn - Ketua Lembaga Seni dan Qosidah Indonesia Kabupaten Bandung,  Dewan Syuro DPW PKB Provinsi Jabar dan Anggota DPRD Provinsi Jabar Periode 2014-2019 )

Editor: Saufat Endrawan

Bagikan melalui
Berita Lainnya