950 Pedagang Pasar Banjaran Siap Tempati TPBS

Warga Pasar Banjaran Dukung Revitalisasi Pasar Banjaran Demi Peningkatan Ekonomi

foto

Saufat Endrawan

Pedagang Dukung Revitalisasi Pasar Banjaran demi Terlaksananya Penataan Wilayah Kota Banjaran

Opininews.com, Banjaran -- Tidak ada lagi alasan Pedagang Pasar Banjaran, Kabupaten Bandung untuk menolak Pembangunan Pasar Sehat Banjaran yang sudah dinanti dan diperjuangkan sejak tahun 2017 lalu.

Dan kini pada tahun 2023 diera kepemimpinan Bupati Bandung, Dr. H.M. Dadang Supriatna, S.Ip, M.Si keiginan pedagang telah dilaksanakan.

"Jadi tidak ada lagi alasan untuk menolak, apalagi revitalisasi Pasar Banjaran sejak dulu telah disepakati antara pedagang dengan Pemerintah Kabupaten Bandung. Dan kenapa saat pemerintah akan melaksanakannya ada segelintir pedagang yang tiba-tiba menolak. Jika lantaran masalah biaya yah kan harga-harga matrial. bangunan setiap tahun merangkak naik dan pembiayaan juga dicicil ke Bank artinya pemerintah sudah bantu hambatan pedagang," kata tokoh masyarakat Banjaran juga Pedagang di Pasar Banjaran, Dede Khorul Muklis kepada www.opininews.com, di Banjaran, Kamis (25/5) sore.

Tidak hanya itu Pemerintah Kabupaten Bandung melalui Disdagin Kabupaten Bandung bersama pihak pengembang telah menyediakan tempat penampungan sementara selama pembangunan secara gratis.

"Tidak ada alasan untuk hambat pembangunam pasar yang kumuh menjadi bagus dan sehat dan akan berdampak kepada peningkatan penjualan," tegas Dede.

Kepala Disdagin Kabupaten Bandung, Dicky Anugrah SH, M.Si di ruang kerjanya mengatakan, pembangunan Pasar Sehat Banjaran merupakan program yang terencana dan telah tertuang dalam dokumen perencanaan daerah, yaitu RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) dari tahun 2006 sampai dengan tahun 2026.

Kemudian didukung dengan kajian sosial ekonomi, kajian desain DED (detail engineering design) tahun 2010, master plan tahun 2021 dan tahun 2022 serta appraisal perluasan lahan tahun 2011, appraisal lahan dan bangunan tahun 2022, appraisal perluasan lahan tahun 2022 dan kajian kontribusi tahun 2022.

"Rencana pembangunan Pasar Sehat Banjaran ini bukan karena keinginan Bupati, juga Pemda Kabupaten Bandung namun sudah direncakan sejak lama bersama pedagang. Ini juga sesuai dengan rencana penataan Kota Banjaran Kabupaten Bandung," jelanya.

"Jika tidak segera direvitalisasu maka persoalan kemacetan, PKL dan penanganan sampah tidak akan pernah terselesaikan," tegas Dicky.

Latar belakang perlunya dilakukan pembangunan Pasar Sehat Banjaran, ungkap Dicky, agar pasar lebih representatif baik bagi pedagang maupun pembeli.

"Bagi para pedagang akan tentram, aman, kondisi pasar semakin diminati pembeli lokal maupun wisatawan," ungkap Dicky.

Menurutnya, pembangunan Pasar Sehat Banjaran telah dilakukan melalui mekanisme pemanfaatan barang milik daerah dengan swasta yaitu melalui pola BGS (Bangun Guna Serah) dengan melibatkan investor pihak swasta sesuai diatur dalam Permendagri No. 19/ 2016 tentang Pengelolaan Barang Milik Daerah.

"Mitra BGS dimenangkan oleh PT. Bangun Niaga Perkasa. Pada saat ini sudah masuk dalam tahapan verifikasi pendaftaran dan penyerahan kunci TPBS (Tempat Penampungan Berdagang Sementara)," jelas Dicky.

Alhamdullah ucap Dicky, warga pedagang Pasar Banjaran yang sudah melakukan pendaftaran dan mendukung program ini, ini terbukti dari pengambilan kunci sudah sebanyak 950 pedagang dari 1.406 pedagang. Diakui Dicky, Revitalisasi Pasar Banjaran melalui mekanisme BGS sudah sesuai dengan tahapan-tahapan yang diamanatkan regulasi yaitu Permendagri No. 19/ 2016.

"Dari tahapan-tahapan rencana pembangunan Pasar Banjaran ini sudah kita lakukan sosialisasi kepada warga pedagang Pasar Banjaran, sebelum dan sesudah lelang investasi. Kami dari pemerintah Daerah beserta mitra BGS siap memberikan penjelasan dan memberikan layanan apabila ada warga pedagang yang memerlukan penjelasan teknis. Kami pun berharap agar warga pedagang Pasar Banjaran tidak bertanya atau berkonsultasi kepada pihak yang tidak berkompeten supaya lebih jelas dan tidak ada miss komunikasi di lapangan," jelas Dicky.

Dicky mengungkapkan permasalahan di kawasan Pasar Banjaran dan upaya serta perhatian pemerintah daerah dalam melakukan penataan kawasan Kota Banjaran dilakukan pasca kebakaran kondisinya kurang layak, sehingga perlu ada upaya revitalisasi. Ia menyebutkan, banyaknya PKL di sekitar pasar, terminal dan di pinggir-pinggir jalan, sehingga para PKL itu harus diakomodir di pasar yang direvitalisasi.

"Jika tidak segera direvitalisas Paar Banjaran Lalulintas dan fungsi terminal terganggu. Dengan harapan kedepannya lalulintas lebih tertata dan terminal lebih berfungsi," ujarnya.

Kata Dicky, penumpukan sampah baik yang berasal dari pedagang pasar, PKL maupun warga masyarakat sekitar pasar juga masih menjadi permasalahan.

"Dengan harapan kedepannya sampah tertangani dan terkendali dengan adanya penataan kawasan kota itu," ujarnya.

Dicky menjelaskan terkait dengan gambaran umum pembangunan Pasar Sehat Banjaran dan rencana pembangunan. Di Pasar Sehat Banjaran nantinya dapat menampung 1.233 pedagang, terdiri dari 818 kios, 265 lapak dan 150 PKL.

Ia pun mengungkapkan rencana tahapan pembangunan, mulai pembersihan lahan eks tempat penampungan sampah sementara (TPSS), pembangunan tempat penampungan pedagang sementara (TPPS), pembangunan pasar dan relokasi pedagang.

Tak hanya itu, ia pun mengungkapkan tentang harga kios/lapak, disesuaikan dengan kemampuan pedagang.

"Pasar yang dibangun akan mengakomodir pedagang Pasar Banjaran dan para pedagang lain termasuk PKL yang berada di sekitar pasar dan terminal Banjaran," katanya.

"Dengan pembangunan pasar sehat Banjaran, diharapkan kondisi pasar menjadi lebih sehat, kemacetan terurai, terminal lebih tertib dan masalah sampah dapat tertanggulangi dengan baik," Kata Dicky.

( Saufat Endrawan )

Editor: Saufat Endrawan

Bagikan melalui
Berita Lainnya