Disnaker Harus Bertindak
Kang DS Dapat Informasi Masuk Kerja ke PT. Feng Tay Warga Harus Bayar Rp. 10.000.000

Saufat Endrawan
Kang DS Sesalkan Masuk Kerja ke PT. Feng Tay Warganya Dipungut Rp. 10.000.000
OPININEWS.COM, Bandung -- Masih banyak perusahaan di Kabupaten Bandung yang mempersulit warga Kabupaten Bandung untuk masuk kerja. Padahal perusahaan tersebut berada di daerah mereka.
Ini dapat menyakiti hati rakyat. Dan dapat menyinggung perasaan rakyat, apalagi jika warga setempat untuk masuk kerja harus membayar hingga Rp. 10.000.000, entah kepada oknum calo, aparat, pihak perusahaan atau oknum lainnya.
Hal ini harus di awasi oleh Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Bandung.
"Saya dapat informasi atau kabar dari berbagai sumber terutama tokoh masyarakat untuk masuk pabrik warga harus bayar. Diantaranya untuk masuk pabrik sepatu PT. Feng Tay di Pameungpeuk, Kabupaten Bandung warga harus bayar Rp. 1.0.000.000 (sepuluh juta). Ini mekanisme yang tidak benar, saya mohon Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Bandung untuk mencari kebenarannya. Yah masa warga mau kerja harus bayar. Kasian donk...tugas pemerintah harus menyediakan pekerjaan bagi warganya," kata Bupati Bandung, Dr. H.M. Dadang Supriatna, S.Ip,. M.Si kepada www.opininews.com, usai silaturahmi bersama ratusan pengurus Ormas se Kabupaten Bandung, kemarin.
"Saya berharap tidak ada lagi warga Kabupaten Bandung yang mau kerja di Pabrik yang ada di Kabupaten Bandung harus bayar. Mereka bekerja untuk cari uang untuk menghidupi pribadi dan keluarganya, kasian jika malah jadi objek oknum memeras mereka," ungkap Dadang Supriatna yang kerap di sapa Kang DS.
Untuk masuk kerja ke PT. Feng Tay harus bayar sejumlah uang tidak hanya beredar intormasina saat ini saja. Namun sejak bertahun-tahun.
Pekerja perusahaan yang memproduksi sepatu Nike ini sulit bagi warga setempat masuk kerja, kecuali sanggup bayar uang.
"Jika tidak jangan harap bisa masuk kerja," kata seorang pekerja saat di jumpai di kantin depan lokasi pabrik di Pemeungpeuk, Kabupaten Bandung.
Jumlah pekerja capai ribuan orang, jika bubar pabrik timbulkan kemecetan cukup panjang sepanjang jalan Baleendah - Banjaran.
( Saufat Endrawan )
Editor: Saufat Endrawan