BPR Kerta Raharja Dapat Suntikan Dana Rp 5 Milliar

Bayu Andriatna: BPR Kerta Raharja Targetkan Laba Tahun 2020 Rp 8,3 Milliar

foto

Saufat Endrawan

Pimpinan Divisi Umum PT. BPR Kerta Raharja, Bayu Andriatna, ST, Optimis Dapat Mencapai Target Laba di Tahun 2020

Opininews.com, Bandung - Bupati Dadang M Naser, menyatakan Kabupaten Bandung memiliki tiga Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Ketiga BUMD milik Pemerintah Kabupaten Bandung yaitu BPR Kerta Raharja dan Perum/ PDAM Tirta Raharja.

"Dari ketiga BUMD tersebut yang telah menguntungkan dan memberikan kontribusi kepada PAD Kabupaten Bandung, yaitu Perum Tirta Raharja dan BPR Kerta Raharja. Sehingga pengucuran dan penyertaan dana terus dilakukan dan diyinhkatkan tiap tahunnya," kata Dadang M Naser kepada www.opininews.com, di Bandung, Rabu (1/1/2020).

Menurut data, Pada tahun 2020. PT BPR Kerta Raharja menargetkan kenaikan aset mencapai 10,65 persen, atau setara dengan Rp 36.574.100.000.

PT BPR Kerta Raharja menargetkan posisi akhir aset jumlahnya menncapai Rp. 379.946.259.000.

Direktur Utama PT. BPR Kerta Raharja H. Moch. Soleh Pios SE., melalui Pimpinan Divisi Umum Bayu Andriatna ST., mengatakan, posisi jumlah aset PT BPR Kerta Raharja di tahun 2019 membukukan Rp 343.372.159.000.

“Dari sektor kredit, diperkirakan alami kenaikan naik 18,14 persen dengan senilai Rp 42.668.525.000,” ungkap Bayu.

Sementara untuk posisi akhir jumlah kredit di tahun 2020, kata dia, akan membukukan mencapai Rp 277. 945.111.000. Hingga Desember 2019, posisi jumlah kredit mencapai Rp 235.276.526.000. Dari sektor tabungan, kata dia, pada tahun 2020 akan naik 8,8 persen dengan nilai Rp 10.886.304.000. Sehingga posisi akhir jumlah tabungan di tahun 2020 mencapai Rp. 133.346.446.000.

Sementara pada tahun 2019 hanya mencapai Rp. 122.450.256.000. “Untuk deposito ditargetkan naik 12,99 persen atau sekitar Rp 12 miliar.

"Sehingga posisi akhir deposito mencapai Rp. 104.412.840.000. Di tahun 2019 ini hanya Rp 92.412.840.000,” kata dia.

Diakui Bayu, laba kotor yang diraih BPR Kerta Raharja di tahun 2019 mencapai Rp 7,5 miliar. Sementara di tahun 2018 hanya mencapai Rp 7 miliar. Menurut Bayu, BPR Kerta Raharja menargetkan laba kotor di tahun 2020 mencapai Rp 8,3 miliar.

Sementara itu, untuk proyeksi PAD di tahun 2020 diperkirakan mencapai Rp 3,3 miliar.

PAD tersebut akan dibayarkan pada tahun 2021. Sedangkan PAD 2019 mencapai Rp 3 miliar dan akan dibayarkan pada tahun 2020.

“Dengam data ini, untuk PAD ada kenaikan sekitar Rp 300 juta. Dari tahun ke tahun memang trennya naik. Apalagi kami juga akan menerima suntikan modal sekitar Rp 5 miliar di tahun 2020,” ucap dia.

Suntikan modal tersebut, kata dia, setengah lebih kecil dari usulan awal yang mencapai Rp 10 miliar. Namun, kata dia, suntikan modal hanya bisa terealisasi Rp 5 miliar.

Di tahun 2019, BPR Kerta Raharja justru tidak mendapat suntikan modal. Optimistis Aset Naik dengan Tambahan Suntikan Modal.

Bayu mengatakan, dengan Suntikan modal dari Pemkab Bandung tersebut, PT BPR Kerta Raharja optimistis akan menaikkan kredit lebih besar dari tahun sebelumnya. Selain itu, PT BPR Kerta Raharja juga akan mengembangkan beberapa produk kredit untuk multi guna mikro dan juga pengembangan di sektor konsumtif untuk pegawai Pemda Kabupaten Bandung.

“Di tahun 2020 ini, dalam rencana bisnis bank (RBB) kami juga akan meluncurkan produk tabungan baru. Produk tabungan ini dikhususkan untuk ibu hamil, persiapan pernikahan, khitanan, hingga rencana liburan bagi para nasabah,” kata dia.

Meski jumlah sumber daya manusia (SDM) di BPR Kerta Raharja mengalami penyusutan, namun, kata dia, tidak menghalangi pencapaian kinerja. Diakui Bayu, jumlah SDM BPR Kerta Raharja di tahun ini memang paling rendah dibanding tahun-tahun sebelumnya.

“Sekarang hanya sekitar 214 orang. Layaknya jhingga 230 orang. Meski demikian, disisi peningkatan kinerja malah membaik. Dan kami optimistis  semua target bisa tercapai,” kata dia.

Sementara untuk pelayanan, BPR Kerta Raharja akan menambah satu kantor kas di Pasar Ciwidey.

Untuk saat ini BPR Kerta Raharja telah memiliki 15 kantor cabang dan 11 kantor kas dengan ditunjang SDM yang kompeten.

Bayu menyatakan, kantor pusat telah membuat RBB untuk tiap kantor cabang berupa target-target yang harus dicapai guna menaikkan peningkatan kinerja dan aset keseluruhan.

“Sesuai evaluasi, sekama 2019 target secara konsolidasi sudah sangat memuaskan. Meski memang ada satu atau dua kantor cabang yang tidak memenuhi target. Dengan pencapaian ini mudah-mudahan tahun 2020 bisa lebih meningkat lagi,” ujarnya.

Editor: Saufat Endrawan

Bagikan melalui
Berita Lainnya
BPJS Kesehatan Komitmen Layani JKN Saat Libur Lebaran 2024