Bupati Sosialisasikan Stunting Akibat Pernikahan Dini

Dadang Supriatna Diburu Ribuan Siswa SMAN 1 Bale Endah untuk Berfoto dan Bersalaman

foto

Saufat Endrawan

Bupati Bandung, S.Ip, M.Si dan Kapolresta Bandung Kombes Pol Kusworo Wibowo Diberi Plakatbdan Penghargaan oleh Kepsek SMAN 1 Bale Endah

Opininews.com, Bandung - Ribuan siswa SMAN 1 Baleendah Kabupaten Bandung berebutan berfoto selfy dengan Bupati Bandung, H.M. Dadang Supriatna, S.Ip, M.Si, usai Bupati Bandung dan Kapolres Bandung, Kombes Pol Kusworo Wibowo menjadi Inspektur Upacara Pengibaran Bendera, Senin (30/1) pagi.

Dalam sambutanya Bupati Dadang Supriatna berharap para remaja untuk menghindari aksi kriminalitas, mengkonsumsi narkoba juga narkotika, seks bebas serta melakukan tindakan kriminalitas lainnya.

Pada kesempatan ini, Dadang Supriatna juga membacakan teks Pancasila yang diikuti oleh ribuan siswa mulai kelas satu hingga kelas tiga serta diikuti oleh puluhan guru, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung ,para Asisten, Camat serta Lurah.

Bupati juga berharap kepada para siswa untuk menghindari pernikahan dini. Karena dampak dari pernikahan dini akan banyak menimbulkan permasalahan. Diantarannya Stunting, dimana bayi yang dilahirkan akan mengalami masalah gizi buruk, penyakit kronis  akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu panjang sehingga mengakibatkan terganggunya pertumbuhan.

Bupati Bandung, menyebutkan, menurut WHO (2020) stunting adalah bayi yang dilahirkan akan mengalami pendek atau sangat pendek berdasarkan panjang / tinggi badan menurut usia yang kurang dari -2 standar deviasi (SD) pada kurva pertumbuhan WHO yang terjadi dikarenakan kondisi irreversibel akibat asupan nutrisi yang tidak adekuat dan/atau infeksi berulang / kronis yang.

Untuk menghindari masalah ini, lanjut Dadang Supriatna diperlukan peran guru dan orang tua untuk membentuk karakter siswa agar dapat memiliki jati diri dan memiliki cita cita yang tinggi agar terhindar dari keinginan menikah dini.

Masa remaja, lanjut Dadang Supriatna merupakan masa untuk menentukan kepribadian seseorang sehingga mereka harus tetap menuntut ilmu dan jangan terputus. Jika diusia remaja mereka terputus dalam pendidikan, maka banyak dari mereka yang berpikir ingin cepat menikah namun tidak memikirkan bagaimana cara menghidupi keluarga anak dan istri.

Salahsatu upaya untuk menghindari usia remaja putus sekolah, Dadang Supriatna mendesak kepada Gubernur Jabar untuk menambah pembangunan ruang kelas SMAN atau membangun lokasi sekolah SMAN yang Baru di setiap kecamatan.

( Saufat Endrawan )

Editor: Saufat Endrawan

Bagikan melalui
Berita Lainnya
Dadang Supriatna Fokus Tingkatkan Jenjang Pendidikan Masyarakat Kabupaten Bandung