Ahli Waris Gugat Disdik Kab. Bandung Rp 4 Milliar
Ribuan Siswa SDN Margahayu 6,7, 9 dan 10 Terancam Tak Bisa Masuk Kelas Sekolah Digugat
Saufat Endrawan
Ahli Waris Gugat Disdik Kabupaten Bandung Rp 4 Milliar atas Tanah SDN Margahayu
Opininews.com, Bandung -- Ribuan Siswa SDN Margahayu 6, 7, 9 dan 10 Kecamatan Margahayu Kabupaten Bandung terancam tak bisa lagi belajar di sekolah yang sudah puluhan tahun berdiri.
Pasalnya sekolah yang dibangun dari dana Inpres tersebut dibangun di atas tanah milik ahli waris Almarhum Pandi dan Icih.
Sebenarnya pihak ahli waris tidak akan menggugat tanah tersebut ke ranah hukum, namun karena surat yang dilayang ke Pimpinan DPRD Kabupaten Bandung dua kali berturut-turut untuk melakukan mediasi tidak ada jawaban, akhirnya pihak ahli waris menunjuk kuasa hukum H. Komarudin, SH untuk menggugatnya.
Hal ini dibenarkan oleh Komarudin. "Ahli waris sebenarnya ingin masalah penyerbotan tanah oleh Dinas Pendidikan atau kalau dulu Dinas PDK digugat ke Pengadilan Negeri Bale Bandung. Namun karena surat yang dilayangkan ke Pimpinan DPRD Kabupaten Bandung pada tahun 2021 tak ada tanggapan, yah terpaksa ahli waris menggugat ke Pengadilan Bale Bandung, agar ada kejelasan hukumnya," kata Komarudin, SH kepada www.opininews.com, di Kantor Pengadilan Negeri Bale Bandung, kemarin.
Dituturkan Komarudin, pihak Disdik kabupaten Bandung saat diklarifikasi tak memiliki bukti kuat bahwa tanah Nomor Kohir C.2567, Persil 145.
"Yang dimiliki oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung hanya memiliki surat penunjukan dari kepala desa bahwa tanah tersebut bisa digunakan untuk membangun SD Inpres. Dan Kepala Desa sekarang sudah mencabutnya," jelas Komarudiin.
Menurut Komarudin, tuntutan pihak ahli waris kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung sebesar Rp 4 Milliar. Karena tanah yang sudah digunakan untuk pembanguunan sekolah tersebut bidang tanahnya seluas 805 Meter Persegi.
( Saufat Endrawan )
Editor: Saufat Endrawan
